- lelaki trunyan
- pelangi di antara
lelaki trunyan
lelaki kecil angon kambing sambil tiup seruling
berpijak belitan akar saling berpilin
bersandar kokoh batang beranak cabang
menikmati harum daun berbisik diembus angin
di belahan yang terasing peradaban
hanya bercengkrama dengan tulang belulang
setia mengisahkan hidupnya dahulu hingga sekarang
suatu saat nanti ia ingin seperti mereka
mepasah yang terserak di sema wayah
tak ingin serupa dendeng sapi berlumur rempah-rempah
atau seperti ikan asin kering bertabur garam
tidak jua bak mumi diawetkan balsem
bukan pula kubur
atau terbenam lumpur danau batur
hanya ingin terhormat sebagai lelaki bali aga
tubuh melebur dan terserap taru menyan
mencatat silsilah di lembar demi lembar daun
menoreh sejarah di gurat demi gurat batang
menapakkan kisah di jari jemari akar
di gugus tebing batu gunung abang
berpuluh tahun seorang lelaki pergi mengejar mimpi
terbersit serupa wangsit di wayah wingit
membelah danau meninggalkan dermaga kedisan
kini kembali dengan dayung dan lesung sabagai sampan
menggenapkan cerita tentang langit
sebelas abad lalu menetapkan sebuah babad
turunnya seorang dewi dan dari rahimnya
lahir sebuah desa harumnya melanglang jagad
seorang lelaki menuju kampung halaman
bawa jasadnya kembali ke trunyan
bogor301111
pelangi di antara
seorang bocah laki-laki pergi
tangan kanan memegang galah dengan jaring di ujung
tangan kiri, toples kaca ibu biasa menaruh gula-gula
benaknya mencari mendung bergantung
di punggung bukit dekat hutan jati.
akan ambil beberapa dan masukkan toples untuk dibawa
pada bapak, biar hujan mengairi ladang gersang
“bukankah hujan selalu turun bila mendung?”
ia telah lelah lihat pundak renta
memikul berember air mata yang hampir kering
agar bapak bisa menanam padi
karena telah bosan makan pohung dan ubi.
lalu ia ambil pula matahari
agar ibu tidak lagi menitikkan hujan
dari mendung bergelayut di sudut mata
dalam doa-doa malam yang panjang.
hmm…mungkin masih ada tempat untuk pelangi
ingin diberikan pada adik perempuan
agar selalu bernyanyi seperti selalu dilakukan
bila matahari muncul di tengah hujan.
seorang bocah lelaki berdiri
di antara mendung dan matahari.
titik-titik air mulai jatuh menyentuh bumi
ia pun membiaskan warna pelangi.
bogor141211
Keterangan:
Mepasah : cara memperlakukan jenazah dengan diletakkan di
atas tanah di bawah udara terbuka
Sema Wayah : pekuburan suci tempat jenazah Mepasah
Bali Aga : penduduk asli bali yang ada sebelum kedatangan
penduduk Bali yang merupakan keturunan kerajaan Majapahit
Taru Menyan : nama pohon yang tumbuh di desa Trunyan yang
menebarkan bau harum
Trunyan : nama desa di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli
Pohung : singkong dalam bahasa jawa

Tidak ada komentar:
Posting Komentar